Rabu, 20 Oktober 2010

Peranan keluarga terhadap perkembangan kepribadian anak





1. Pengertian kepribadian

Kepribadian merupakan organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Berarti kepribadian menunjuk pada organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menanggapi suatu masalah atau keadaan.




2. Peran keluarga dalam mewujudkan kepribadian

Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:

• Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Ketika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari kedua orang tuanya, maka pada saat mereka berada di luar rumah dan menghadapi masalah-masalah baru mereka akan bisa menghadapi dan menyelesaikannya dengan baik.

• Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi dan kreatifitas akal anak-anak yang pada akhirnya keinginan dan kemauan mereka menjadi kuat.

• Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. Misalnya orang tua mengurangi pembicaraan negatif berkaitan dengan kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih sayang dan keakraban.

• Mewujudkan kepercayaan. Menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan terhadap mereka, karena hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta berani dalam bersikap

• Menjalin komunikasi yang hangat dengan anak. Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak, mereka selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah memberikan informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknya terhadap mereka.







2. Faktor-faktor pembentuk kepribadian

• Faktor pembawaan

Adalah faktor yang berupa faktor pembawaan dari induknya. Faktor pembawaan ini ini bisa berupa bentuk fisik, warna kulit, tipe rambut, postur tubuh termasuk hal yang bersifat abstrak seperti bakat, IQ, dan karakter.

• Faktor lingkungan fisik

Mempengaruhi kepribadian seorang individu. Misalnya, seorang yang tinggal di daerah subur seperti daerah pedesaan cenderung memiliki kepribadian yang ramah, tenang, sabar.

• Faktor kelompok

Sebuah kelompok dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anggotanya, baik kepribadian yang sifatnya positifmaupun negatif, misalnya kelompok sepermainan.

• Faktor kebudayaan

Setiap daerah memiliki karakteristik yang khas karena pengaruh kebudayaan yang dianut.




3. Tahap-tahap perkembangan kepribadian

• Fase pertama ( usia 1-2 tahun )

Proses perkembangan kepribadian seorang anak di mulai kurang lebih pada usia 1-2 tahun yang di tandai dengan saat seorang anak mengenal dirinya sendiri yang di bantu oleh orang-orang disekitarnya. Pada fase ini seorang anak mulai mempunyai pandangan tentang dirinya sebagai suatu individu yang tersendiri.

• Fase kedua (usia 3-24 tahun )

Fase kedua merupakan fase perkembangan dimana rasa ego yang telah dimiliki seorang anak mulai berkembang karakternya sudah sesuai dengan tipe pergaulan yang ada di lingkungannya. Fase kedua ini berlangsung relatif panjang hingga menjelang masa dewasa.

• Fase ketiga ( usia 25-28 tahun )

Kepribadian seseorang akhirnya mengalami suatu perkembangan yang relatif tetap yaitu terbentuknya perilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak. Dalam fase ini berarti seseorang sudah masuk ke fase kedewasaan

Selasa, 12 Oktober 2010

Akulturasi

Akulturasi adalah pertukaran sebagian dari kebudayaan yang terjadi saat beberapa individu tergabung dalam suatu grup dan mengalami kontak langsung secara terus menerus sehingga menybabkan terjadinya suatu perubahan terhadap salah satu atau kedua grup budaya tersebut, meskipun kedua budaya tersebut tetap berdiri sendiri.

Mudahnya pertukaran nilai budaya ini terjadi karena adanya proses penerimaan baik dari salah satu budaya atau keduanya terhadap suatu budaya asing yang masuk kedalam kebudayaan asli.

Contoh akulturasi pada bangsa indonesia adalah saat masuknya kebudayaan islam yang berasal dari arab dan india dan dibawa oleh para saudar. Dimana para saudagar tersebut pada akhirnya menetap san menikah dengan wanita pribumi sehingga terjadi suatu asimilasi dalam kebudayaan pribumi yang dulu merupaka kebudayaan hindu jaman dahulu. Contoh lain adalah saat penyebaran agama oleh wali songo dimana salah satu wali tersebut menggunakan suati media yang sudah dikenala oleh masyarakat jawa saat itu dan menggabungkannya dengan nilai-nilai islam seperti wayang yang biasa digunakan untuk menceritakan kisah dari dewa hindu digunakan untuk menceritakan nilai dan moral dalam islam.

Akulturasi. Berlangsung selama masyarakat itu hidup san bersosialisasi terhadap lingkungan yang beragam. Jadi tidak hanya terhadap budaya yang sudah ada dengan budaya asing saja tetapi juga antara budaya budaya yang sudah ada. Dalam dunia dewasa ini proses akulturasi yang terlihat adalah penyerapan budaya-budaya barat baik itu berupa nilainya dan macam sebainya. Tidak seperti jaman dahulu dimana akulturasi terjadi kontak fisik sekarang ini itu tergantikan dengan kemajuan teknologi informasi.